Latest Updates

TIPU DAYA DUNIA (MATERIALISTIS)



TIPU DAYA DUNIA (MATERIALISTIS)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَ الرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ، وَعلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ…
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ…
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
“يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُونَ”.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumulah
Mari kita bersungguh-sungguh meningkatkan taqwa kita masing-masing. Dengan menjalankan semua perinah Allah. Dan, meninggalkan semua larangan-Nya. Kita semua menyadari, bahwa dengan taqwa yang kokoh, kita akan mendapatkan kemudahan dari Allah Swt – unuk mengarungi kehidupan di dunia ini.
Saudara-saudaraku kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Allah SWT mengingatkan kepada umat manusia untuk beribadah kepada-Nya. Firman-Nya  dalam Al Aqur’an Surat Al Baqarah ayat 21 artinya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumu, agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah [2]:21).
Jama’ah jum’at yag berbahagia
Hari ini banyak sekali Agama lain yang telah terbukti Gagal Total, untuk membawa manusia ke jalan kebahagiaan. Lalu kini muncul agama baru yang menyebabkan orang-orang meninggalkan agama-agama tersebut, yaitu Agama Materialis. Agama Materialis ini dibuat oleh kaum materialis dengan alatnya adalah Uang dan azas hidupnya adalah Nafsu.
“Untuk Hidup Bahagia di Dunia ini apa yang diperlukan ?” jawabannya, “Uang.”
Ini menurut Keyakinan mereka yang menganut Agama Meterialis ini. Semua Agama mandul menghadapi agama Materialis ini kecuali Islam. Islam mengandalkan Yakin pada kalimat “La Illah Ha Illallah” dalam mencapai kebahagiaan di dunia. Namun banyak muslim yang telah melupakan kalimat ini bahkan tanpa kita sadari ataupun kita sadari kita mengucapkan kalimat ini tetapi pola kehidupan kita sama dengan mereka penganut Agama Materialis. Akibatnya kehidupan di dunia ini sudah seperti Neraka. Kehidupan yang mengekang dan memaksa orang untuk berbuat diluar kapasitasnya sebagai manusia. Bekerja dengan nafsu demi yang namanya uang, tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga tidak ada lagi yang namanya ketulusan, “Purity of Intension”, Keikhlasan. Setiap orang menginginkan sesuatu dari orang lain. Rusaknya Ikhlas ini menyebabkan tidak ada lagi Moral atau Akhlaq yang baik. Jadi Akhlaq inilah yang menjadi korban pertama.
Semua sistem telah dibuat oleh manusia sebaik dan sesempurna mungkin untuk mengatur kehidupan mereka, tetapi masalahnya mereka tidak dapat mendeteksi moral seseorang. Seluruh sistem yang mereka buat menjadi rusak karena moral rusak. Sekarang Hukum banyak yang canggih-canggih, ganjaran bagi para pelanggar berat-berat, dan fasilitas hukum juga sangat maju, tetapi oknum pejabat tetap korup di pemerintahan, oknum polisi tetap korup, pedagang tetap korup, semuanya tetap melanggar karena Moralnya telah rusak. Perbaikan Akhlaq pada zaman Rasullullah SAW terlihat dari orang yang bejad moralnya menjadi orang yang paling mulia akhlaqnya karena Yakin mereka terhadap kalimat “La Illa Ha Illallah”
Tanda-tanda kerusakan umat muslim adalah ketika mereka tidak mempunyai “Objective of Life”,  Tujuan Hidup, sehingga mereka menggunakan dalam kehidupan mereka cara yang sama seperti penganut Materialis. Semua orang berkata yang Islam tawarkan saat ini sangatlah tidak mungkin atau dapat diikuti, itukan buat jaman Nabi. Padahal kalau kita ikuti apa yang Nabi SAW ajarkan dan contohkan maka hidup ini akan menjadi tidak sulit bahkan menjadi seperti Surga Dunia. Nabi tidak punya kebendaan yang indah-indah atau Uang yang banyak disimpan, tetapi setiap pulang ke rumah beliau SAW selalu berkata, “Bayyiti Jannati”, rumahku surgaku. Beda dengan orang-orang saat ini, yang kaya punya rumah besar, harta berlimpah tetapi merasa hidup susah seperti dalam neraka saja kehidupannya. Begitu pula yang miskin susah karena merasa tidak bisa menjadi orang kaya. Sehingga kini yang miskin susah dan yang kayapun susah. Kini asbab agama materialis semua orang tidak ada punya waktu lagi buat keluarga, tamu, kerabat, teman, dan agama. Semuanya hidup terkekang dan terikat. Setiap diajak untuk Islah diri, perbaikan Iman dan Amal, mereka selalu berkata kami tidak punya modal atau kami tidak punya waktu, inikan buat yang pengangguran.
Para Nabi dan Sahabat Nabi SAW berani meninggalkan segalanya karena keimanan mereka. Modalnya satu saja, “Allah bersama saya”, tidak takut meninggalkan material dan asbab. Seorang yang penakut adalah seseorang yang terikat dengan pekerjaannya karena takut miskin, takut lapar, takut susah, dan lain-lain. Jadi orang-orang yang mau meninggalkan harta dan keluarga demi agama Allah inilah yang dinamakan orang-orang yang pemberani. Orang-orang yang tidak takut kepada Allah maka Allah akan buat hidupnya serba dalam ketakutan, takut miskin, takut mati, takut sakit, takut dimarahi isteri dan lain-lain. Tetapi jika orang itu takut pada Allah maka Allah akan buat orang itu berani menghadapi hidup dan tidak akan pernah merasa susah. Bagaimana bisa ? mudah saja karena “Allah bersama saya” tidak ada yang perlu ditakutin. Inilah yang namanya keberanian yaitu s eseorang yang berani menjalani dan meyakini amal-amal Agama yang bertentangan dengan asbab-asbab kehidupan ahli materialis. Para Nabi dan Sahabat RA dihina, disiksa, di musuhin, karena apa yang mereka perjuangkan bertentangan dengan keyakinan kaum pada saat itu.
  1. Ketika mereka percaya pada banyak Tuhan, Nabi dan Sahabat mengajak mereka untuk percaya kepada satu Tuhan, yaitu Allah Ta’ala.
  1. Seorang Yahudi bertanya kepada sahabat, “ Bagaimana kalian bisa hidup jika kalian meninggalkan Rezki kalian ?”. Tetapi sahabat membalas, “kami meninggalkan rezki menuju kepada yang memberi Rizki ”.
  1. Musa AS pergi ke Firaun hanya dengan modal tongkat, apa kata Allah, “Jangan takut wahai Musa, Aku bersamamu.” Ketika Musa AS terjebak di antara pasukan Firaun dan Laut, apa kata Musa As, “Jangan takut, Allah bersama saya.”
  1. Abu Bakar RA takut Nabi SAW dibunuh ketika dikejar para orang kafir quraish, tetapi apa kata Nabi SAW, “Jangan Takut Allah bersama Kita.”
Firman Alloh :
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٢)
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], Padahal kamu mengetahui.
Allah Ta’ala adalah lebih kuat dari seluruh masyarakat materialis dan sistem yang mereka buat. Para Nabi dan Sahabat RA tidak berfikir  materi terus, mereka hanya mempunyai Allah saja yang mereka imani sebagai sumber pertolongan. Tetapi seluruh kekuatan dan sistem yang mereka punya tidak ada yang mampu menahan Kehendak Allah. Semuanya yang menentang, Allah pasti Alloh musnahkan. Sebagaimana sistem Namrud tumbang oleh ajaran Ibrahim AS, sistem Firaun tumbang oleh ajaran Musa AS, Sistem Quraish, Romawi dan Persia tumbang oleh ajaran Rasullullah SAW. Mereka yang tidak mengenal Allah maka mereka ini akan menjadi pengikut setia agama materialis. Untuk ini pentingnya Iman,Ilmu dan takwa agar kita dapat mengenal Agama kita dan mengenal Allah.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَالْعَصْرِ إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ”.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.













Khutbah kedua
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ….
فَقَال تَعَالَى : “يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأّيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا “.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ….
وَ ارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَ عُمَرَ وَ عُثْمَانَ وَ عَلِيٍّ وَ عَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَ عَنِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِيْهِمْ وَ عَنَّا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ…
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ…
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِ لْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

0 Response to "TIPU DAYA DUNIA (MATERIALISTIS)"

Post a Comment